Ada sesosok penari terbang dari bibir laki-laki setengah baya
Tubuhnya membumbung ke atas menjemput langit,
berlenggok merentangkan tangan sayapnya,
menerbitkan kernyit dan kibasan lima ruas jari.
Lelaki itu menatap sejumput nyala di ujung jarinya.
Matanya kosong dimakan lamunan berbumbu penat.
Ada seekor naga di lubang hidungnya,
menyemburkan panas dalam setiap jeda sengal.
Ada sesosok penari terbang dari bibir coklat beraroma pekat
Dia dekap setiap anak zaman yang disentuhnya.
Membetot harmoni dalam tarikan nafas naifnya.
"Mengapa Engkau nikmati barang haram itu, Ayah?"
tanya anak kecil bermata binar.
Lamat-lamat ia membaca guratan kisah masa depan,
dengan paru-paru yang dikoyak nikotin jahanam!
No comments:
Post a Comment